Kementerian
Koperasi dan Usaha Kecil Menengah menyatakan 20% dari total jumlah koperasi di
Indonesia saat ini menghentikan operasionalnya karena tak punya modal kerja.
Kucuran kredit sangat dibutuhkan untuk memberi nafas bagi keberlanjutan usaha
koperasi.
Menteri
Koperasi dan UKM Syariefuddin Hasan menuturkan, jumlah koperasi sampai dengan
Juni 2013 tercatat sebanyak 194.275 koperasi atau meningkat cukup signifikan
dari akhir tahun lalu sebanyak 155 ribu koperasi.
"Dari
jumlah tersebut, sekitar 20% koperasi sudah tidak aktif lagi. Jadi jumlah
koperasi yang aktif tinggi, tapi banyak juga yang tidak aktif," ucap dia
saat ditemui di Konferensi Pemberdaya UMKM Nasional 2013.
Jika
dihitung, total koperasi yang 'mati' sekitar 38.855 koperasi. Dari sisi
pendanaan, dia menambahkan, usaha koperasi sangat bergantung dari modal anggota
dan pemerintah.
"Tapi
alasan koperasi ini tidak aktif lagi karena mereka sedang menunggu program
pemerintah dari aspek keuangan, perkembangan bisnis dan serta anggotanya,"
imbuh Syariefuddin.
Kelemahan
koperasi dan UMKM, lanjut dia, utamanya dari aspek finansial atau menembus
perbankan untuk memperoleh kredit atau pinjaman uang.
"Kebanyakan,
UMKM dan koperasi takut kalau ke bank, seperti takut ditolak, susah proses
peminjaman kredit dan sebagainya. Makanya kami berharap agar institusi
perbankan juga harus familiar dan merangkul pelaku UMKM dan koperasi,"
jelasnya.
Oleh sebab
itu, Syariefuddin bilang, pemerintah berupaya memberikan kemudahan fasilitas
akses ke perbankan bagi sejumlah UMKM dan koperasi. Setelah itu, pihaknya akan
melakukan pendampingan supaya UMKM dapat bertanggung jawab terhadap proses
produksi berjalan dengan baik, pengembangan usaha serta membantu pemasaran
melalui berbagai cara seperti pameran dan sebagainya.
"Kalau
semuanya bisa terealisasi dan operasional koperasi dapat kembali hidup,
sehingga diharapkan jumlah koperasi pada tahun depan bisa menembus 200 ribu
koperasi di seluruh Indonesia," pungkas dia. (Fik/Ndw).
Referensi:
Tanggapan Saya :
Seharusnya pemerintah memberikan modal yang lebih untuk koperasi
bukan hanya dari anggota koperasi yang ada di Indonesia agar koperasi tersebut
tidak gulung tikar. Hal tersebut di lakukan karena masih banyak masyarakat yang
membutuhkan bantuan dari koperasi setempat.
Dan masih banyak koperasi yang ada di Indonesia apalagi di
pedasaan yang kurang fasilitas yang mendukung, pemerintah harus lebih
memperhatikan hal tersebut agar mempermudah transaksi. Seperti kata Menteri
Koperasi dan UKM Syariefuddin Hasan "Sekitar 20% koperasi sudah tidak
aktif lagi. Jadi jumlah koperasi yang aktif tinggi, tapi banyak juga yang tidak
aktif," jadi masih banyak koperasi yang tidak aktif namun masyarakat
membutuhkannya.
PELUANG LAIN LAGI, APAKAH ANDA USAHA MAN / WANITA, A PEKERJA DI ORGANISASI, Wiraswasta? Membutuhkan pinjaman pribadi untuk bisnis tanpa stres, Jika demikian, hubungi kami hari ini, kami menawarkan pinjaman tahun baru pada tingkat bunga rendah dari 2%, Anda dapat memulai tahun baru dengan senyum di wajah Anda, keselamatan, kebahagiaan kami pelanggan adalah kekuatan kita. Jika Anda tertarik, mengisi formulir aplikasi pinjaman di bawah ini:
BalasHapusInformasi Peminjam:
Nama lengkap: _______________
Negara: __________________
Sex: ______________________
Umur: ______________________
Jumlah Pinjaman Dibutuhkan: _______
Durasi Pinjaman: ____________
Tujuan pinjaman: _____________
Nomor ponsel: ________
Untuk informasi lebih lanjut silahkan hubungi kami sekarang melalui email: gloryloanfirm@gmail.com
PROGRAM PINJAMAN MUDAH
BalasHapusSelama masa ekonomi yang tidak pasti ini, banyak orang mendapati diri mereka dihadapkan pada situasi di mana mereka dapat menggunakan bantuan keuangan. Apakah itu untuk keadaan darurat, perbaikan rumah, konsolidasi utang atau bahkan liburan keluarga - pinjaman pribadi berbunga rendah adalah cara yang aman dan dapat diandalkan untuk memenuhi kebutuhan keuangan Anda. Di Alta Finance LLC, kami berspesialisasi dalam program pendanaan Pinjaman yang andal dan efisien. Hubungi kami hari ini menggunakan email perusahaan kami: altafinancellcfunding@gmail.com atau melalui teks +1 702 805-0119