Minggu, 02 Oktober 2016

Definisi Etika dan Bisnis sebuah Profesi

      ( Minggu Pertama )


       Hakekat Mata Kuliah Etika Bisnis

Menurut Drs. O.P. Simorangkir bahwa hakikat etika bisnis adalah menganalisis atas asumsi-asumsi bisnis, baik asumsi moral maupun pandangan dari sudut moral. Karena bisnis beroperasi dalam rangka suatu sistem ekonomi, maka sebagian dari tugas etika bisnis hakikatnya mengemukakan petanyaan-pertanyaan tentang sistem ekonomi yang umum dan khusus, dan pada gilirannya menimbulkan pertanyaan-pertanyaan tentang tepat atau menilai sistem-sistem ekonomi, stuktur bisnis.
Disertasi Bonawitz (2002) menunjukan bahwa mata kuliah bagi mahasiswa ekonomi. Mahasiswa yang menempuh mata kuliah etika menunjukkan perkembangan moral yang lebih tinggi dari pada mahasiswa yang tidak menempuhnya. PEBI-IESQ menurut Ludigdo (2010) merupakan model pembelajaran mata kuliah etika dan bisbis profesi yang  bertujuan untuk membangkitkan subtansi tujuan hidup manusia itu sendiri.

        Definisi Etika dan Bisnis

a.      Etika
Pengertian etika menurut ( K. Bertents, 2000,32 ) di bedakan antara “etika sebagai praktis” dan “etika sebagai refleksi”. Etika sebagai praktis berarti nilai-nilai dan norma-norma sejauh dipraktekan atau tidak dipraktekan dan bisa mempunyai arti yang sama dengan moral atau moralitas, apa yang harus dilakukan, tidak boleh dilakukan, pantas dilakukan. Sedangkan etika sebagai releksi adalah pemikiran moral, etika sebagai refleksi lebih menyoroti dan menilai baik buruknya prilaku orang. Sedangkan etika menurut Redi Panuju (1995:3) adalah suatu proses yang dinamis terus-menerus dan berusaha menyelaraskan dengan perubahan-perubahan yang terjadi pada kehudupan manusia agar manusia menyadari untuk tidak semakin tersisih dari nilai-nilai kemanusiaannya akibat perubahan kemajuan dibidang bisnis.
b.      Bisnis
Bisnis merupakan kegiatan ekonomis yang meliputi kegiatan tukar menurut, jual-beli, memproduksi-memasarkan, bekerja-memperkerjakan, dan interaksi manusiawi lainnya dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan atau memaksimalkan keuntungan dan memaksimalkan kemakmuran.
Bisnis juga merupakan kegiatan antar manusia, dalam mencari keuntungan bisnis manusia, dalam upaya mencari keuntungan bisnis tidak bersifat sepihak, tetapi diadakan dalam interaksi dan sebagai komunikasi sosial yang saling menguntungkan kedua belah pihak yang terlibat didalamnya. Jika dilihat dari kacamata ekonomi, bisnis yang baik adalah bisnis yang dapat menghasilkan keuntungan  maksimal, akan tetapi bisnis juga dilihat dari segi moral yaitu seuatu perbuatan dapat di nilai baik kalau memenuhi srandart etis, demikan juga tidak kalah pentingnya bahwa bisnis juga bisa dilihat dari kacamata hukum, yaitu “bisnis yang baik” yaitu bisnis yang patuh pada hukum.

       Etiket Moral, Hukum dan Agama

Etiket merupakan prilaku yang dianggap pas, cocok, sopan dan terhormat dari seseorang yang   bersifat pribadi.
a.    Etiket Moral adalah kepahaman atau pengertian mengenai hal yang baik dan hal yang tidak baik memuat pandanga tentang nilai dan  norma moral yang terdapat pada sekelompok manusia, dimana ajarannya mengajarkan tentang pemikiran mengenai kewajiban dan tingkah laku manusia baik mental maupun fisik dan mengenai hal-hal yanng sesuai dengan moral itu sendiri.
b.  Etiket Hukum adalah sistem yang terpenting dalam pelaksanaan atas rangkaian kekuasaan kelembagaan dan bentuk penyalahgunaan kekuasaan dalam bidang politik, ekonomi dan masyarakat dalam berbagai cara dan bertindak,sebagai perantara utama dalam hubungan sosial antar masyarakat dalam berbagai cara dan bertindak, sebagai perantara utama dalam hubungan sosial antar masyarakat terhadap kriminalisasi dan hukum pidana.
c.   Etiket Agama adalah sistem atau prinsip kepercayaan kepada adanya kekuasaan mengatur yang bersiat luar biasa yang berisi norma-norma atau peraturan yang menata bagaimana cara manusia berhubungan dengan Tuhan dan bagaimana manusia hidup yang berkelanjutan sampai kehidupan sesudah kematian.


 Klasifikasi Etika

  Menurut Keras dan Imam (1995:42-43), etika dapat dibagi menjadi dua yaitu sebagai berikut :
1.      Etika umum
Etika umum berkaitan dengan bagaimana manusia mengambil keputusan etis, teori-teori etika dan prinsip-prinsip moral dasar yang menjadi pegangan bagi manusia dalam bertindak, serta tolak ukur dalam menilai baik atau buruknya suatu tindakan. Etika umum dapat dianalogikan dengan ilmu pengetahuan, yang membahas mengenai pengertian umum dan teori-teori.
2.      Etika khusus
Etika khusus adalah penerapan prinsip-prinsip moral dasar dalam bidang kehidupan yang khusus. Etika khusus dapat dibagi menjadi dua yaitu :
a.      Etika Individual, menyangkut kewajiban dan sikap manusia terhadap dirinya sendiri.
b.      Etika sosial, berkaitan dengan kewajiban, sikap dan pola prilaku manusia dengan manusia lainnya. Salah satu dari bagian etika sosial adalah etika profesi.

       Konsepsi Etika

Konsep-konsep dasat etika antara lain adalah (Bertens, 2002) : Ilmu yang mempelajari tentang tingkah laku manusia serta azas-azas akhlak (moral) serta kesusilaan hati seseorang untuk berbuat baik dan juga untuk menentukan kebenaran atau kesalahan dan tingkah laku seseorang terhadap orang lain. untu

Referensi :

Indiana Farid Martadi dan Sri Suranta. 2006. Jurnal : “ Persepsi Akuntan, Mahasiswa, Akuntansi, dan Karyawan Bagian Akuntansi Dipandang dari Segi Gender Terhadap Etika Bisnis dan Etika Profesi (Studi Di Wilayah Surakarta) ”. Universitas Sebelas Maret, Padang.

Aji Dedi Mulawarma dan Unti Ludigdo. 2010. Jurnal : “ Metamorfosis Kesadaran Etis Holistik Mahasiswa Akuntansi Implementasi Pembelajaran Etika Bisnis dan Profesi Berbasis Integrasi IESQ “. Universitas Brawijaya, Malang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar