1.
Gaya Hidup
a.
Pengertian
Gaya
hidup (Bahasa Inggris: lifestyle) adalah bagian dari kebutuhan sekunder manusia yang bisa berubah bergantung zaman atau keinginan seseorang untuk
mengubah gaya hidupnya. Istilah gaya hidup pada awalnya dibuat oleh psikolog
Austria, Alfred Adler, pada tahun 1929. Pengertiannya yang lebih luas,
sebagaimana dipahami pada hari ini, mulai digunakan sejak 1961.
Gaya hidup bisa dilihat
dari cara berpakaian, kebiasaan, dan lain-lain. Gaya hidup bisa dinilai relatif
tergantung penilaian dari orang lain. Gaya hidup juga bisa dijadikan contoh dan
juga bisa dijadikan hal tabu. Contoh gaya hidup baik: makan dan istirahat
secara teratur, makan makanan 4 sehat 5 sempurna, dan lain-lain. Contoh gaya
hidup tidak baik: berbicara tidak sepatutnya, makan sembarangan, dan lain-lain.
Kesehatan bergantung pada gaya hidup.
Menurut Susanto (dalam
Nugrahani,2003) gaya hidup adalah perpaduan antara kebutuhan ekspresi diri dan
harapan kelompok terhadap seseorang dalam bertindak berdasarkan pada norma yang
berlaku. Oleh karena itu banyak diketahui macam gaya hidup yang berkembang di
masyarakat sekarang misalnya gaya hidup hedonis, gaya hidup metropolis, gaya
hidup global dan lain sebagainya.
b.
Macem-macem
Gaya Hidup
Ø Gaya Hidup Modern
Di jaman sekarang ini yang serba modern dan praktis, menuntut masyarakat
untuk tidak ketinggalan dalam segala hal termasuk dalam bidang
teknologi. Banyak orang yang berlomba-lomba ingin menjadi yang terbaik dalam
hal pemahaman teknologi.
Gaya hidup digital (digital lifestyle) adalah istilah yang seringkali digunakan untuk menggambarkan gaya hidup modern yang sarat dengan teknologi informasi. Teknologi informasi sangat berperan untuk mengefisienkan segala sesuatu yang kita lakukan, baik di masa kini maupun masa depan, dengan satu tujuan yaitu mencapai efisiensi dan produktivitas maksimum. Tentu tidak dapat dibantah lagi, bahwa teknologi informasi memang berperan besar dalam meningkatkan efisiensi dalam kehidupan.
Gaya hidup digital (digital lifestyle) adalah istilah yang seringkali digunakan untuk menggambarkan gaya hidup modern yang sarat dengan teknologi informasi. Teknologi informasi sangat berperan untuk mengefisienkan segala sesuatu yang kita lakukan, baik di masa kini maupun masa depan, dengan satu tujuan yaitu mencapai efisiensi dan produktivitas maksimum. Tentu tidak dapat dibantah lagi, bahwa teknologi informasi memang berperan besar dalam meningkatkan efisiensi dalam kehidupan.
Contoh :
·
Berpakaian mewah
·
Rasa gengsi yang tinggi
·
Membeli barang yang melebihi pendapatan
·
Selalu ingin mempunyai barang keluaran terbaru
·
Terlalu duniawi
Ø Gaya Hidup
Sehat
Adalah pilihan sederhana yang sangat tepat untuk dijalankan. Hidup
dengan pola makan, pikiran, kebiasaan dan lingkungan yang sehat. Sehat dalam
arti kata mendasar adalah segala hal yang kita kerjakan memberikan hasil yang
baik dan positif.
Ø Gaya Hidup Hemat
Hidup hemat bukan proses mengurangi konsumsi, hidup hemat adalah
mengurangi konsumsi saat ini guna dapat mengonsumsi lebih banyak
di masa depan.Dengan mengkonsumsi lebih banyak di masa depan maka kita tidak
bisa dikatakan berhemat.
Hidup sesuai kemampuan lebih tepat daripada hidup hemat. Hidup sesuai dengan kemampuan juga bukan hidup boros.
Hidup sesuai kemampuan lebih tepat daripada hidup hemat. Hidup sesuai dengan kemampuan juga bukan hidup boros.
Ø Gaya Hidup Bebas
Gaya hidup merupakan gambaran bagi setiap orang yang mengenakannya dan
menggambarkan seberapa besar nilai moral orang tersebut dalam masyarakat
disekitarnya. Atau juga, gaya hidup adalah suatu seni yang dibudayakan oleh
setiap orang. Gaya hidup juga sangat berkaitan erat dengan perkembangan zaman
dan teknologi. Dalam arti lain, gaya hidup dapat memberikan pengaruh positif
atau negatif bagi yang menjalankannya.
2.
Kelas
Sosial
a.
Pengertian
Sosial atau golongan sosial merujuk kepada
perbedaan hierarkis (atau stratifikasi) antara insan atau kelompok manusia
dalam masyarakat atau budaya.Biasanya kebanyakan masyarakat memiliki golongan
sosial, namun tidak semua masyarakat memiliki jenis-jenis kategori golongan
sosial yang sama. Berdasarkan karakteristik stratifikasi sosial, dapat kita
temukan beberapa pembagian kelas atau golongan dalam masyarakat. Beberapa
masyarakat tradisional pemburu-pengumpul, tidak memiliki golongan sosial dan
seringkali tidak memiliki pemimpin tetap pula. Oleh karena itu masyarakt seperti
ini menghindari stratifikasi sosial.Dalam masyarakat seperti ini, semua orang
biasanya mengerjakan aktivitas yang sama dan tidak ada pembagian pekerjaan.
Kelas sosial merujuk adanya pembedaan hierarki
atau tingkatan antara individu-individu dalam sebuah masyarakat. Pengertian
kelas sosial dapat berbeda-beda dalam tiap zaman dan masyarakat. Namun, kelas
sosial secara umum ditentukan oleh tingkat pendapatan, pendidikan dan
kekuasaan. Contoh kelas atas (orang kaya, berpendidikan tinggi, atau memiliki
kekuasaan yang benar), kelas menengah, dan kelas bawah.
b.
Macam-macam
Kelas Sosial
Sejumlah ilmuwan sosial membedakan menjadi tiga kelas sosial
atau lebih, yakni:
Ø Kelas atas, kelas ini ditandai oleh besarnya kekayaan,
pengaruh baik dalam sektor-sektor masyarakat perseorangan ataupun umum,
berpenghasilan tinggi, tingkat pendidikan yang tinggi, dan kestabilan kehidupan
keluarga.
Ø Kelas menengah, kelas ini di tandai oleh tingkat pendidikan
yang tinggi, penghasilan dan mempunyai penghargaan yang tinggi terhadap kerja
keras, pendidikan, kebutuhan menabung dan perencanaan masa depan, serta mereka
dilibatkan dalam kegiatan komunitas.
Ø Kelas bawah, kelas ini biasanya terdiri dari kaum buruh
kasar, penghasilannya pun relatif lebih rendah sehingga mereka tidak mampu menabung,
lebih berusaha memenuhi kebutuhan langsung daripada memenuhi kebutuhan masa
depan, berpendidikan rendah, dan penerima dana kesejahteraan dari pemerintah.
3.
Status
Sosial
a.
Pengertian
Status sosial adalah kedudukan sosial seseorang atau individu dalam kelompok
masyarakat. Dengan demikian, seseorang dapat memiliki beberapa status karena
ikut serta dalam berbagai kelompok dalam kehidupan bermasyarakat.
b.
Macam-macam
Status Sosial
Ø Ascribed Status
Ascribed status adalah tipe status yang didapat sejak lahir seperti jenis kelamin, ras, kasta, golongan, keturunan, suku, usia, dan lain sebagainya.
Ascribed status adalah tipe status yang didapat sejak lahir seperti jenis kelamin, ras, kasta, golongan, keturunan, suku, usia, dan lain sebagainya.
Ø Achieved Status
Achieved status adalah status sosial yang didapat sesorang karena kerja keras dan usaha yang dilakukannya. Contoh achieved status yaitu seperti harta kekayaan, tingkat pendidikan, pekerjaan, dll.
Achieved status adalah status sosial yang didapat sesorang karena kerja keras dan usaha yang dilakukannya. Contoh achieved status yaitu seperti harta kekayaan, tingkat pendidikan, pekerjaan, dll.
Ø Assigned Status
Assigned status adalah status sosial yang diperoleh seseorang di dalam lingkungan masyarakat yang bukan didapat sejak lahir tetapi diberikan karena usaha dan kepercayaan masyarakat. Contohnya seperti seseorang yang dijadikan kepala suku, ketua adat, sesepuh, dan sebagainya.
Assigned status adalah status sosial yang diperoleh seseorang di dalam lingkungan masyarakat yang bukan didapat sejak lahir tetapi diberikan karena usaha dan kepercayaan masyarakat. Contohnya seperti seseorang yang dijadikan kepala suku, ketua adat, sesepuh, dan sebagainya.
4.
Nilai Sosial
a.
Pengertian
Nilai
Sosial adalah segala sesuatu yang dianggap berharga oleh masyarakat. Pengertian
nilai sosial juga merupakan anggapan masyarakat tentang sesuatu yang
diharapkan, indah, dan benar.
b.
Macam-macam
Jenis-jenis nilai sosial menurut Prof Dr.Notonagoro adalah sebagai
berikut :
Ø Nilai material adalah nilai yang meliputi berbagai konsepsi mengenai segala sesuatu
yang berguna bagi jasmani manusia. Salah satu contoh nilai material adalah sandang dan pangan.
Ø Nilai vital adalah nilai yang meliputi berbagai konsepsi yang berkaitan dengan
segala sesuatu yang berguna bagi manusia dalam melaksanakan berbagai aktivitas.
Salah satu contoh nilai vital adalah buku pelajaran yang berguna bagi
siswa saat belajar.
Ø Nilai kerohanian adalah nilai yang meliputi berbagai konsepsi yang berkaitan dengan
segala sesuatu yang berhubungan dengan kebutuhan rohani manusia. Salah satu contoh
nilai kerohanian adalah beribadah.
Berikut adalah jenis-jenis nilai
sosial dilihat dari sifatnya:
Ø Kepribadian adalah nilai-nilai yang membentuk kepribadian (karakter) seseorang.
Contoh nilai kepribadian adalah lingkungan, emosi, kreativitas, gagasan, ide,
dll.
Ø Nilai kebendaan adalah nilai yang dapat diukur dari kegunaannya sehari-hari. Contoh
nilai kebendaan adalah meja, alat tulis, dll.
Ø Nilai biologis adalah nilai yang berkaitan dengan kehidupan manusia. Contoh nilai
biologis adalah olahraga dan menjaga kesehatan.
Ø Nilai hukum adalah nilai yang harus dipatuhi oleh setiap orang tanpa kecuali
Contoh nilai hukum adalah undang-undang, pidana, dan perdata.
Ø Nilai pengetahuan adalah nilai yang didapat dari pengalaman atau proses belajar. Contoh
nilai pengetahuan adalah ilmu dan buku pengetahuan.
Ø Nilai agama adalah nilai yang erat hubungannya dengan ketuhanan. Nilai ini
disesuaikan dengan agama dan kepercayaannya masing-masing. Contoh nilai agama
adalah kitab suci, cara beribadah, dan upacara adat.
Ø Nilai keindahan adalah nilai yang mencerminkan estetika dan kebudayaan. Contoh nilai
keindahan adalah lukisan, tarian, patung, perhiasan, dekorasi, dll.
Berikut adalah jenis-jenis nilai sosial
berdasarkan cirinya:
Ø Nilai Kepribadian adalah nilai-nilai yang membentuk kepribadian (karakter) seseorang.
Contoh nilai kepribadian adalah lingkungan, emosi, kreativitas, gagasan, ide,
dll.
Ø Nilai kebendaan adalah nilai yang dapat diukur dari kegunaannya sehari-hari. Contoh
nilai kebendaan adalah meja, alat tulis, dll.
Ø Nilai biologis adalah nilai yang berkaitan dengan kehidupan manusia. Contoh nilai
biologis adalah olahraga dan menjaga kesehatan.
5.
Budaya
Pengertian Budaya
Budaya
adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah
kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya terbentuk dari
banyak unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan politik, adat istiadat,
bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan karya seni. Bahasa, sebagaimana juga
budaya, merupakan bagian tak terpisahkan dari diri manusia sehingga banyak
orang cenderung menganggapnya diwariskan secara genetis. Ketika seseorang
berusaha berkomunikasi dengan orang-orang yang berbada budaya dan menyesuaikan
perbedaan-perbedaannya, membuktikan bahwa budaya itu dipelajari.
Referensi :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar