( Manusia dan Pandangan Hidup )
Serimpi
sama artinya dengan bilangan empat. Kata Srimpi menurut bahasa
jawa artinya "impi atau mimpi". Gerak tari
Serimpi menggambarkan pandangan hidup dan sikap wanita Jawa dengan cara yang
lebih jelas, seperti perkelahian, persembahan, penerimaan, tangis, peperangan,
keberanian, kelincahan, dan ketangkasan. Tarian
Serimpi merupakan tarian yang berasal dari Yogyakarta. Tarian ini ditarikan
oleh 4 orang putri yang diiringi oleh musik gamelan Jawa. Gerakan tangan dari
sang penari yang lambat dan gemulai adalah ciri khas dari tarian
Serimpi Yogyakarta. Dari ke 4 putri tersebut, masing-masing melambangkan
unsur dunia, yaitu : grama (api), angin (udara), toya (air), dan bumi (tanah).
Hal dimaksud melambangkan asal usul terjadinya manusia dan juga melambangkan 4
penjuru mata angin. Pada dasarnya tari Serimpi ini mengambarkan sifat baik dan
sifat buruk. Manusia diajarkan untuk selalu berbuat baik sebagai bekal
menghadap Sang Pencipta. Dari ke 4 putri tersebut masing-masing mempunyai nama
yaitu : Batak, Gulu, Dhada dan Buncit.
Legenda
Tari Serimpi muncul pertama kali di masa kejayaan Kerajaan Mataram
yang diperintah oleh Sultan Agung (1613-1646). Tarian ini hanya dipentaskan
dalam lingkungan kraton sebagai acara ritual kenegaraan sampai peringatan naik
takhta sultan. Kerajaan Mataram terpecah menjadi Kesultanan Yogyakarta dan
Kesultanan Surakarta pada tahun 1775.
Di
Kesultanan Yogyakarta, tarian Serimpi digolongkan menjadi 3
yaitu Serimpi Babul Layar, Serimpi Dhempel, Serimpi Genjung. Di Kesultanan
Surakarta, tarian Serimpi digolongkan menjadi 2 yaitu Serimpi Anglir Mendung
dan Serimpi Bondan.
Macam-macam
Tari Serimpi :
1. Tari Serimpi Cina
1. Tari Serimpi Cina
Salah
satu jenis tari putri klasik di Istana Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat. Ada
kekhususan pada tari Serimpi cina, yaitu busana para penari menyesuaikan dengan
pakaian cina.
2. Tari Serimpi Padhelori
Diciptakan
oleh Sultan Hamengku Buwana VI dan VII. Properti yang digunakan dalam tarian
ini berupa pistol dan cundrik. Membawakan cerita petikan dari Menak, ialah
perang tanding Dewi Sirtu Pelaeli dan dewi Sudarawerti. Tari Serimpi Padhelori
mempergunakan lagu pengiring utama Gending Pandhelori.
3. Tari Serimpi Pistol
Salah
satu jenis tari putri klasik gaya Yogyakarta, yang diciptakan oleh Sultan
Hamengku Buwana VII. Kekhususan tarian ini terletak pada properti yang
digunakan yaitu pistol.
4. Tari Serimpi Merak Kasimpir
Salah
satu jenis tari putri klasik gaya Yogyakarta, yang diciptakan oleh Sultan
Hamengku Buwana VII. Properti yang digunakan dalam tarian ini berupa pistol dan
jemparing. Gending yang dipergunakan untuk mengiringi tari Serimpi Merak
Kasimpir adalah Gending Merak Kasimpir.
5. Tari Serimpi Renggawati
Salah
satu jenis tari putri klasik gaya Yogyakarta, yang diciptakan oleh Sultan
Hamengku Buwana V. Penari Serimpi Renggawati berjumlah 5 orang. Membawakan
cerita petikan dari Angling Darmo yang magis, dengan menggunakan tambahan
properti sebatang pohon dan seekor burung mliwis putih.
6. Tari Serimpi Pramugari
Salah
satu jenis tari putri klasik gaya Yogyakarta, merupakan hasil ciptakan Sultan
Hamengku Buwana VII. Tarian ini menggunakan properti pistol. Gending yang
dipergunakan untuk mengiringi tari Serimpi Pramugrari adalah Gending
Pramugrari.
7. Tari Serimpi Sangopati
Tarian
ini dimainkan oleh dua orang penari wanita. Tarian srimpi sangopati karya
Pakubuwono IX ini, sebenarnya merupakan tarian karya Pakubuwono IV yang
memerintah Kraton Surakarta Hadiningrat pada tahun 1788-1820 dengan nama Srimpi
Sangopati kata sangapati itu sendiri berasal dari kata sang apati, sebuah
sebutan bagi calon pengganti raja. Tarian ini melambangkan bekal untuk kematian
(dari arti Sangopati) diperuntukan kepada Belanda.
8. Tari Serimpi Anglirmendhung
Menurut
R.T. Warsadiningrat, Anglirmedhung ini digubah oleh K.G.P.A.A.Mangkunagara I.
Semula terdiri atas tujuh penari, yang kemudian dipersembahkan kepada Sinuhun
Paku Buwana. Tetapi atas kehendak Sinuhun Paku Buwana IV tarian ini dirubah
sedikit, menjadi Srimpi yang hanya terdiri atas empat penari saja.
9. Tari Serimpi Ludira Madu
Tari
Srimpi Ludira Madu ini diciptakan oleh Paku Buwono V ketika masih menjadi putra
mahkota Keraton Surakarta dengan gelar sebutan Kanjeng Gusti Pangeran Adipati
Anom.Tarian ini diciptakan untuk mengenang ibunda tercinta yang masih keturunan
Madura, yaitu putri Adipati Cakraningrat dari Pamekasan. Ketika sang ibu
meninggal dunia, Pakubuwono V masih berusia 1 ½ tahun , dan masih bernama
Gusti Raden Mas Sugandi. Jumlah penari dalam tarian ini adalah 4 orang putri.
Dalam tarian ini digambarkan sosok seorang ibu yang bijaksana dan cantik
seperti jelas dituliskan pada syair lagu Srimpi Ludira Madu. Nama Ludira Madu
diambil dari makna Ludira Madura yang berarti "Darah/ keturunan
Madura".
Tidak ada komentar:
Posting Komentar