I.
PENDAHULUAN
Dalam
hubungan internasional dewasa ini yang semakin rumit dan saling ketergantungan
yang semakin tinggi, tidak ada pilihan bagi setiap negara untuk tidak
mengembangkan kerjasama internasional dengan tetap mengacu pada kepentingan
nasionalnya. Hal ini tentunya juga berlaku bagi Indonesia dan Singapura.
Secara
konseptual, tujuan utama dari semua hubungan bilateral antarnegara adalah
membangun kemitraan yang kuat dengan lingkungan eksternalnya, menciptakan
hubungan persahabatan. Muara utama dari semua hubungan bilateral di atas
tentunya adalah pencapaian kepentingan nasional baik dari sisi ekonomi, sosial,
dan politik keamanan. Secara lebih spesifik, beberapa konsep utama dalam
hubungan internasional yang bertujuan untuk meningkatkan hubungan bilateral
antara dua negara juga menunjukkan perkembangan yang cukup pesat.
Kerjasama
antara negara baik dalam lingkup bilateral, regional dan multilateral sangat
dibutuhkan oleh suatu negara, dimana suatu negara tidak bisa hidup sendiri
tanpa adanya interaksi dengan negara lainnya baik dalam sektor ekonomi,
politik, sosial budaya dan pertahanan keamanan.
Singapura
adalah negara tetangga yang kerapkali menjadi harapan Indonesia tentang
bagaimana sebuah pembangunan hendaknya dijakankan di negara ini. Mengingat
Singapura adalah negara tetangga terdekat, Indonesia dan Singapura harus
menjalin hubungan erat, harmonis, dan produktif, dalam arti saling membantu,
baik secara bilateral maupun dalam kerangka ASEAN.
Hubungan
Indonesia dan Singapura pada awalnya dimulai dengan saling curiga dan ketakutan
Indonesia untuk ‘diakali’ oleh Singapura. Akan tetapi hubungan tersebut
kemudian mengalami perkembangan, sehingga kemudian tumbuh hubungan yang
didasarkan atas kesadaran kedua belah pihak adanya sifat saling membutuhkan.
Hubungan
kerjasama antara Indonesia dan Singapura dibina bukan hanya karena faktor
geografis yang berdekatan tapi juga faktor sejarah. Berbagai ranah kerjasama
dibangun atas nama kepentingan negara baik dalam bidang ekonomi maupun bidang
politik. Hubungan itu bisa berlangsung harmonis dan produktif bila kedua negara
bisa memaksimalkan dan mempertahankan hubungan yang sudah baik, dan
meminimalkan atau menghilangkan ganjalan yang masih ada.
Namun,
hubungan Indonesia dan Singapura merupakan sebuah gambaran yang “agak
jomplang”. Disebut “agak jomplang” karena Indonesia yang memiliki wilayah yang
sangat luas, sumber daya alam yang melimpah dan beragam potensi lainnya, tetapi
seperti tidak berdaya. Singapura menguasai teknologi komunikasi, teknologi
informasi, dan teknologi transportasi yang canggih.
Hubungan
Indonesia-Singapura mempunyai arti yang sangat penting bagi kepentingan
nasional Indonesia maupun kepentingan kawasan. Dari segi kepentingan nasional,
hubungan bilateral kedua negara yang erat, produktif, dan saling menguntungkan
mutlak diperlukan dan harus terus diupayakan terutama guna menciptakan
lingkungan eksternal yang menunjang bagi kepentingan pembangunan nasional
Indonesia. Besarnya komplementaritas kepentingan ekonomi di antara kedua negara
harus secara strategis terus dikembangkan terutama dalam rangka menunjang upaya
pembangunan ekonomi Indonesia.
Sementara
itu, dari kepentingan kawasan, Indonesia dituntut untuk memberikan prioritas
dan perhatian pada pembinaan dan penguatan hubungan, kerja sama serta
solidaritas ASEAN, dan dalam hal ini hubungan bilateral yang baik dan erat
antara Indonesia dan Singapura merupakan salah satu prasyarat untuk mencapai
tujuan tersebut.
Singapura
adalah negara sahabat dan secara fisik geografis merupakan tetangga dekat
Indonesia. Oleh karena itu, hubungan dan kerja sama antara kedua negara
terwujud dalam berbagai bidang kehidupan, terutama yang menonjol adalah di
bidang ekonomi di mana Singapura adalah mitra dagang utama, sumber investasi
asing terbesar, dan juga asal wisatawan asing terbesar bagi Indonesia.
Dalam
beberapa tahun terakhir hubungan antara kedua negara secara umum terus
berkembang dan menunjukkan adanya peningkatan. Namun demikian, dalam kedekatan
tersebut sering terjadi gesekan-gesekan akibat perbedaan kepentingan yang
kemudian menjadi ganjalan dan apabila ganjalan tersebut tidak segera diatasi atau
dicari solusinya akan berpotensi mengganggu hubungan kedua Negara.
Singapura
adalah negeri yang dihuni oleh orang-orang kaya yang berasal dari berbagai
negara. konon dari 55 ribu orang sangat kaya di singapura dengan total kekayaan
mencapai 269 miliar dolar, 18 ribu diantaranya merupakan orang indonesia dengan
kekayaan yang berjumlah 87 miliar dolar atau sama dengan 783 trilyun rupiah.
Dari
segala macam unsur-unsur kekuatan negara hampir semuanya dimiliki oleh
Singapura, meskipun luas wilayah Singapura tidak lebih besar dari luas pulau
Madura, sehingga membuat negara Singapura menjadi negara yang maju dari segala
bidang dan ini bertolak belakang dengan apa yang dimiliki oleh Indonesia
sehingga posisi tawar diplomasi Indonesia lemah dan seringkali Indonesia
menjadi negara yang dirugikan. Sebagai negara besar, memiliki wilayah yang
luas, serta sumber daya alam yang melimpah, Indonesia tidak mampu menorehkan keberhasilan
dalam bernegosiasi dalam kerjasama bilateral dengan Singapura yang notabene
negara kecil.
Perdagangan dan ekonomi
Terletak di jalur perdagangan bahari tersibuk di Selat Malaka, menjabat
sebagai salah satu pusat utama perdagangan dunia, perdagangan dengan dan
melalui Singapura menjadi penting bagi Indonesia untuk menyediakan jalur
perdagangan ke seluruh dunia. Begitu juga sebaliknya, pengusaha Indonesia juga
penting bagi Singapura. Perdagangan adalah motivasi umum utama kedua negara
hubungan luar negeri, masing-masing mitra adalah mitra dagang utama satu sama
lain.
Volume perdagangan Indonesia-Singapura mencapai
$36 miliar AS ($29,32 miliar AS). Singapura merupakan investor luar negeri
teratas bagi Indonesia, dengan total kumulatif dari US $ 1,14 miliar pada 142
proyek. Perdagangan antara kedua negara juga mencapai sekitar $68 miliar AS
pada tahun 2010. Pada saat yang sama, ekspor non-migas Indonesia ke Singapura
adalah yang tertinggi di kawasan.
Pariwisata
Singapura adalah sumber wisatawan asing
terbesar bagi Indonesia, dengan sejumlah 1.373.126 wisatawan Singapura
mengunjungi Indonesia pada tahun2010. Sebaliknya, Indonesia juga menjadi sumber
wisatawan terbesar bagi Singapura, menjapai jumlah 2.592.222 wisatawan
Indonesia yang mengunjungi Singapura pada 2011.
Selain tujuan bisnis, wisatawan Indonesia
tertarik ke Singapura sebagian besar untuk wisata belanja, wisata kota, dan
pulau resor dengan taman tema, kebun binatang, museum dan kebun. Sementara
Singapura tertarik ke Indonesia sebagian besar untuk alam dan budaya, Bali dan pulau tetangga Batam sangat populer di
kalangan wisatawan Singapura.
Keamanan dan
antiterorisme
Pada tanggal 3 Oktober 2005 Perdana Menteri Lee Hsien
Loong bertemu Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Bali, hanya dua hari
setelah Bom Bali. Mereka sepakat untuk memperkuat
kerjasama melawan terorisme dan juga kerjasama yang dibahas dalam bidang
ekonomi, perdagangan dan investasi.
Masalah wilayah dan
lingkungan hidup
Hubungan Singapura dengan Indonesia umumnya
baik, meskipun isu yang beredar saat ini termasuk larangan ekspor pasir, dan granit;[6]
yang sangat dibutuhkan oleh sektor konstruksi Singapura.
Masalah kelangkaan lahan dan ruang di Singapura
telah mendorong mereka memperluas pulau mereka melalui upaya reklamasi lahan.
Bahan-bahan yang dibutuhkan untuk reklamasi seperti pasir dan granit, sebagian
besar diimpor dari Indonesia. Tambang pasir dari wilayah Indonesia telah
menimbulan keprihatinan atas isu-isu lingkungan.
Pada bulan Agustus 2005, Singapura dan Indonesia
menandatangani Memorandum of Understanding untuk
memperluas hak penerbangan antara kedua negara.
Pada
Juni 2013, Singapura menderita akibat kabut
yang berasal dari praktek tebang-dan-bakar untuk membuka lahan perkebunan kelapa
sawit di negara tetangga, Indonesia, provinsi Riau,
Sumatera.
Pada Juni 2013 kabut mencapai rekor terburuk, mencapai tingkat kabut polutan
tertinggi sejak 1997.
Kabut telah mendorong peringatan kesehatan dari pemerintah Singapura, warga
Singapura yang marah juga menyebabkan beberapa ketegangan diplomatik,
pemerintah Singapura memprotes keterlambatan di Indonesia dalam menangani
masalah ini dan mendesak pemerintah Indonesia untuk mencari langkah-langkah efektif
untuk mencegah terjadinya dan mengurangi polusi kabut asap lintas batas.
II.
ANALISIS
Hubungan
Bilateral Indonesia Singapura telah menunjukkan peningkatan di berbagai
bidang kerjasama terutama hubungan kerjasama politik, hubungankerjasama ekonomi
dan hubungan kerjasama sosial budaya. Selain itu kunjunganantara sesama pejabat
Pemerintah maupun swasta di kedua negara telah memberikankontribusi yang besar
bagi pengembangan hubungan kerjasama dan peningkataninvestasi di kedua negara.
Kedua negara baik Indonesia dan Singapura menyatakan untuk terus
bekerjasama dan mempertegas komitmen mereka untuk memperkuat dan memperdalam
hubungan Singapura Indonesia.
Peningkatan
hubungan kerjasama antara Singapura dan Indonesia merupakan peluang
kerjasama yang saling mengungtungkan. Hubungan kerjasama ekonomi, Indonesia dan
Singapura saling melengkapi dan memiliki tingkat yang tinggi. Indonesia memilki
sumberdaya alam dan sumber daya manusia yang besar sedangkan Singapura memiliki
kemampuan pengetahuan dan tehnologi tinggi, jaringan ekonomi serta sumber daya
keuangan yang besar.
Hubungan
Bilateral Indonesia Singapura telah menunjukkan peningkatan di berbagai bidang
kerjasama terutama hubungan kerjasama politik, hubungan kerjasama ekonomi dan
hubungan kerjasama sosial budaya. Selain itu kunjungan antara sesama
pejabat Pemerintah maupun swasta di kedua negara telah memberikan
kontribusi yang besar bagi pengembangan hubungan kerjasama dan peningkatan
investasi di kedua negara.
Kerangka
hubungan kerjasama Indonesia dan Singapura tersebut di atas, telah menjadi
landasan dasar bagi pengembangan hubungan Indonesia dan Singapura yang lebih
mengikat, salah satunya melalui kunjungan antara Kepala Negara atau Kepala
Pemerintahan kedua negara yang menghasilkan kespakatan-kesepakatan susbtansial
untuk meningkatkan dan mengembangkan hubungan kerjasama bilateral kedua negara.
III.
KESIMPULAN
Hubungan
Indonesia-Singapura mempunyai arti yang sangat penting bagi kepentingan
nasional Indonesia maupun kepentingan kawasan. Dari segi kepentingan nasional,
hubungan bilateral kedua negara yang erat, produktif, dan saling menguntungkan
mutlak diperlukan dan harus terus diupayakan terutama guna menciptakan
lingkungan eksternal yang menunjang bagi kepentingan pembangunan nasional
Indonesia.
Dalam
beberapa tahun terakhir hubungan antara kedua negara secara umum terus
berkembang dan menunjukkan adanya peningkatan. Namun demikian, dalam kedekatan
tersebut sering terjadi gesekan-gesekan akibat perbedaan kepentingan yang
kemudian menjadi ganjalan dan apabila ganjalan tersebut tidak segera diatasi
atau dicari solusinya akan berpotensi mengganggu hubungan kedua Negara.
Kerjasama Internasional Indonesia-Singapura
merupakan sebagian transaksi dan interaksi sekarang bersifat rutin dan hampir
bebas dari konflik. Berbagai jenis masalah nasional, regional dan global
bermunculan dan memerlukan perhatian dari kedua negara ini. Pemimpin Indonesia-Singapura saling
berhubungan dan berkomunikasi dengan mengajukan alternative pemecahan,
perundingan atau pembicaraan mengenai masalah yang dihadapi, mengemukakan
berbagai bukti teknis untuk menopang pemecahan masalah tertentu dan mengakhiri
perundingan dengan membentuk beberapa perjanjian atau saling pengertian yang
memuaskan bagi semua pihak.
Kerjasama
antar Negara sangat penting dilakukan oleh Negara-negara agar dapat mempermudah
kerja dan mempercepat tujuan yang ingin dicapai. Kerjasama antar Negara dapat
berjalan lancar apabila adanya dukungan dari komponen masyarakat dalam Negara
yang saling bekerjasama pula.
IV.
SARAN
Dalam hal hubungan antara
Indonesia-Singapura menjadi lebih baik dan solid. Agar kerjasama kedua negara
dapat berjalan secara lancar, stabilitas hubungan politik kedua negara harus
dapat dijalankan dan dipertahankan sebaik mungkin. Hal ini dapat dilakukan
dengan mengesampingkan perilaku-perilaku politik yang dapat merugikan kerjasama
yang telah dilaksanakan.
Hubungan
internasional sangatlah penting bagi suatu Negara, dalam era globalisasi yang
sangat kompleks ini tidak ada suatu Negara yang dapat berdiri sendiri. Dengan
adanya hubungan internasional, pencapaian tujuan Negara akan lebih mudah
dilakukan dan perdamaian dunia akan mudah diciptakan.
Realita
menunjukkan bahwa setiap bangsa memiliki kebutuhan mempertahankan kelangsungan
hidupnya dan tidak selalu dapat dipenuhi oleh potensi setiap bangsa. Keadaan
yang demikian mendorong untuk saling mengadakan hubungan antar negara. Oleh
karena itu hubungan Internasional yang sudah terjalin selama ini harus dijaga
dan dikembangkan ke arah yang lebih baik lagi.
V.
REFERENSI
http://demakblogger.blogspot.com/2012/02/hubungan-kerjasama-bilateral-indonesia.html?m=1
\